PIKIRANRAKYAT - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan prommo spesial dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77.. Dalam promo tersebut, akan ada 7.000 tiket diskon diberikan untuk penggunaan perjalanan kereta api ke berbagai wilayah.. Promo ini dimulai dari 8-17 Agustus 2022 di beberapa wilayah Indonesia. Untuk rincian diskonnya, ada
Kereta Api Indonesia merupakan perusahaan yang mengelola transportasi kereta di Indonesia. Saat ini, PT. KAI sudah memiliki lebih dari 1000 kereta penumpang. Salah satunya adalah Kereta Api Argo Dwipangga. Seperti apa armada satu ini? Simak penjelasannya di bawah ini!Sejarah Argo Dwipangga Sejarah Argo DwipanggaJadwal & Harga Tiket Argo DwipanggaArgo Dwipangga No. 9Argo Dwipangga Tambahan Dwipangga Tambahan Priority CPArgo Dwipangga Dwipangga Tambahan Dwipangga Tambahan CPFasilitas Kereta Kereta Argo Dwipangga pertama kali diresmikan pada tanggal 21 April 1998 oleh Menteri Perhubungan Indonesia saat itu, yaitu Giri Suseno Hadihardjono. Kereta ini merupakan rangkaian kereta kelas spesial dengan kursi sebanyak 33 kursi dengan susunan 2–1. Posisi ini merupakan hasil perbaikan kereta untuk keluaran tahun 1950 maupun keluaran tahun-tahun masa-masa awal beroperasi, kereta ini sempat sepi peminat atau mengalami tingkat okupansi yang rendah. Oleh karena merubah layanan kelas spesial menjadi kelas eksekutif dan menggunakan nama “Argo Dwipangga” sebagai nama armada pada tanggal 5 Oktober 1998. Kereta ini memiliki corak berwarna putih agak kekuningan seperti warna gading dengan sedikit warna abu-abu sebagai ciri khas Kereta Api Argo. Kereta satu ini mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta produksi PT. INKA pada bulan November 1998, tapi bagian gerbong makanan dan gerbong pembangkit kereta ini masih menggunakan buatan dari Depo Solo Balapan pada saat itu. Kereta api eksekutif satu ini juga pernah beroperasi menggunakan rangkaian bekas Kereta Api Argo Lawu produksi tahun 1996. Dahulu kereta ini memiliki ciri khas yang membedakannya dari kereta-kereta lainnya, yaitu logo Dwipangga berupa gambar gajah. Logo ini ada ketika kereta masih bernama Kereta Spesial sampai menjadi Kereta Eksekutif. Saat ini, logo tersebut sudah diubah menjadi logo kereta api pada Api Argo Dwipangga kemudian beroperasi menggunakan Kereta Eksekutif yang sudah diperbarui melalui penyehatan kereta eksekutif produksi tahun 1984 dan 1986 dengan tambahan kaca yang berbentuk seperti kaca pesawat mulai tahun 2011, untuk kereta keluaran 1996 dan 1998 dimutasi ke Depo Kereta Yogyakarta yang kemudian digunakan untuk Kereta Api Taksaka. Kereta Api ini sempat beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif terbaru produksi 2016 bersamaan dengan perjalanan reguler bersama Kereta Bima dan Kereta Argo Lawu. Kereta Api ini juga mulai melayani kereta Luxury pada tanggal 26 Mei 2019 dengan kursi berjumlah 26 kursi. Kereta ini melayani kelas Eksekutif dan Luxury dengan rute Solo Balapan menuju Gambir PP melalui jalur lintas Jawa Purwokerto – Cirebon. Perjalanan yang ditempuh sejauh 573 km dengan waktu tempuh sekitar 7 jam 2 menit. Kereta ini menarik sembilan gerbong kelas eksekutif dan satu gerbong luxury. Nama Dwipangga berasal dari sebutan dari hewan tunggangan Dewa Indra yang berwujud gajah. Bagian dalam Kereta Argo Dwipangga Sumber Wikipedia Kereta Dwipangga melayani pelayanan untuk kelas Eksekutif dan Luxury. Selain itu, juga terdapat armada tambahan dan armada tambahan priority. Berikut adalah jadwal, harga tiket dan rute Argo Dwipangga Argo Dwipangga No. 9 Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanSolo Balapan SLO – KT YK PWT CN GMR Dwipangga Tambahan Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanSolo Balapan SLO – KT YK PWT CN GMR Argo Dwipangga Tambahan Priority CP Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanSolo Balapan SLO – KT YK PWT CN GMR Dwipangga Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanJakarta Gambir GMR– CN PWT YK KT Balapan SLO Argo Dwipangga Tambahan Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanJakarta Gambir GMR– CN PWT YK KT Balapan SLO Argo Dwipangga Tambahan CP Stasiun PemberhentianKedatangan KeberangkatanJakarta Gambir GMR– CN PWT YK KT Balapan SLO Jika Anda tertarik untuk menggunakan kereta Dwipangga, harga kelas eksekutif biasa mulai dari Rp 420,000 – Rp 530,000. Selain itu armada ini juga memiliki armada tambahan dengan harga Rp 510,000. Untuk armada tambahan priority, harga tiketnya mencapai Rp 735,000. Fasilitas Kereta Gerbong eksekutif satu ini memiliki tempat duduk yang bisa berputar. Gerbong ini memiliki kaca panorama dupleks dengan blinds serta lapisan laminasi isolator panas. Fasilitas yang tersedia dalam kereta ini meliputi toilet, meja lipat, alat pemadam api ringan, lampu baca, rem darurat, penyejuk udara, pengeras suara, peredam suara, bantal, selimut, dan Wi-Fi. Baca Juga Harga Tiket, Jadwal & Fasilitas Kereta Api Taksaka LuxuryDemikian adalah penjelasan Tiket Resmi mengenai sejarah, jadwal, dan fasilitas dari Kereta Argo Dwipangga. Semoga artikel ini membantu Anda untuk memilih teman perjalanan terbaik!
Yangketiga, KAI meluncurkan layanan live cooking pada KA Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan Argo Wilis. Setelah sebelumnya dihadirkan pada KA Argo Bromo Anggrek pada 1 Juni 2021.
Bulan ini saya harus bolak-balik Yogyakarta – Jakarta karena adanya suatu keperluan. Seperti biasanya kereta api adalah sarana transportasi yang biasa saya pakai karena letak stasiunnya berada dalam kota. Sejak dulu saya harus puas naik kereta api ekonomi, dan bisnis. Keduanya memang punya kesan tersendiri, dan banyak pengalaman baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan yang saya dapatkan. Mulai tahun 2006 yang lalu, saya mencoba naik kelas dengan naik kereta api kelas eksekutif yang harganya berkisar 170-210 ribu. Hitung-hitung tidak mau rugi dengan harga yang saya bayarkan, saya akan menceritakan beberapa pengalaman saya bersama kereta-kereta ini. ARGO DWIPANGGA Kereta ini adalah kereta jenis argo yang katanya memiliki kecepatan di atas rata-rata kecepatan kereta eksekutif yang lain. Seperti biasa saya memesan tiket kereta api ini setelah mengecek jadwal melalui situs Ticketing Online. Kereta Api Argo Dwipangga adalah kereta api jurusan Solo Balapan – Jakarta Gambir, kereta ini sampai di stasiun Tugu Yogyakarta pukul BBWI. Seperti halnya kereta eksekutif yang lain, kursi dan gerbong kereta ini didesain dengan baik sehingga memberi kenyamanan bagi penumpang. Beberapa jam setelah keberangkatan, penumpang diberi sekotak snack yang terdiri dari dua roti dan juga satu gelas teh. Goncangan kereta ini sangat keras, saya tidak tahu apakah karena kecepatan kereta api yang memang cepat ataupun karena suspensi gerbong yang jelek. Oleh karena saya belum makan malam, maka saya mencoba memesan makan malam di kereta ini. Saya mencoba memesan bistik sapi seharga 20ribuan. Lumayan untuk mengganjal perut, meskipun nasinya sangat sedikit. Jika ditanya tentang rasa, saya kira rasanya standar namun tentunya tidak seenak makan Steak Waroeng di Yogyakarta. Setelah makan, saya mengamankan barang-barang terlebih dulu sebelum tidur. Semua penumpang mendapat selimut yang dapat dipakai untuk menghangatkan badan dari dinginnya udara di gerbong. Menurut saya temperatur pendingin ruangannya sudah sesuai kebutuhan untuk orang tidur pulas. Saya pun tertidur sampai pagi, dan terbangun ketika pramugara sibuk mengumpulkan selimut para penumpang. Kali ini kereta agak telat, saya baru sampai stasiun Gambir Jakarta pukul pagi, padahal biasanya sebelum pukul 4 pagi sudah sampai. Hal yang tidak menyenangkan menggunakan ArgoDwipangga - Goncangan kereta sangat keras. TAKSAKA Pulang dari Jakarta saya memilih naik Kereta Api Taksaka. Kereta jurusan Jakarta Gambir – Yogyakarta Tugu ini berangkat pukul dari Stasiun Gambir Jakarta. Seperti layaknya kereta eksekutif lainnya, kursi tempat duduk Taksaka cukup nyaman dan bersih. Seiring dengan berjalannya kereta api meninggalkan Stasiun Gambir, para penumpang disambut oleh petugas melalui pengeras suara di dalam gerbong layaknya sebuah pesawat yang akan berangkat. Petugas tersebut memperkenalkan nama-nama para petugasnya, yaitu masinis, asisten masinis dan kondekturnya, juga diberitahukan berapa lama kereta tersebut akan menempuh perjalanan. Selain itu para penumpang disuguhi dengan “teh selamat datang” pada jam pertama perjalanan oleh pramugari dan pramugara. Kereta ini sampai di stasiun Cirebon sekitar jam 11, dan saya menyempatkan diri untuk bertemu dengan Ibu saya yang telah menunggu di stasiun tersebut. Kami bertemu hanya sekitar 5 menit, karena kereta tidak berhenti lama di stasiun ini. Ibu saya suka donat JCo, jadi saya belikan waktu di Jakarta kemaren. Sedangkan saya suka buah mangga, dan kebetulan mangga di rumah sedang berbuah banyak sehingga ibu saya memberikan satu dos buah mangga. Pada jam 12, para penumpang Taksaka diberi makan siang gratis yang terdiri dari semangkuk nasi, sayur, ayam, telur dan juga buah yaitu pisang. Saya menghabiskan makanan ini kurang dari 5 menit karena porsinya adalah porsi minimal meski cukup untuk mengganjal perut. Hal yang menarik adalah tisu basah dan tusuk giginya bermerk Taksaka. Bungkus tisu basahnya ini memang sulit dibuka karena tidak ada celah standar pembuka, di sinilah fungsi dari tusuk gigi tersebut, yaitu untuk melubangi tisu basah sehingga bisa dibuka dengan mudah. Perjalanan menggunakan kereta api pada siang hari sebenarnya cukup menyenangkan. Kita bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan. Saya sendiri menghabiskan waktu dengan bermain SMS dan juga tidur. Pemandangan yang menarik adalah pemandangan ketika melintasi Gombong – Yogyakarta karena kita bisa melihat persawahan dan juga Perbukitan Menoreh di sisi kiri. Perjalanan Jakarta – Yogyakarta ditempuh dalam waktu 9 jam dan saya tiba di Yogyakarta sekitar pukul 5 sore. Hal yang tidak menyenangkan menggunakan kereta Taksaka 1. Beberapa kali berhenti di stasiun kecil dengan reputasi buruk. Kereta ini ternyata juga berhenti di beberapa stasiun kecil seperti Prupuk dan sekitarnya. Siapa sih yang tidak tahu reputasi stasiun prupuk dan sekitarnya? Saya sendiri pernah mengalami kejadian buruk dengan stasiun ini yaitu tas adik saya hilang ketika kereta Senja Utama Yogyakarta saat berhenti di stasiun ini atau juga pernah beberapa kali hampir berkelahi dengan pengamen yang meminta uang dengan paksa ketika naik kereta api ekonomi Progo. Meskipun petugas dengan menggunakan pengeras suara mengumumkan pada para penumpang agar tidak membuka pintu kereta ketika berhenti di stasiun ini. Tapi ada saja penumpang yang membuka pintu sehingga para penjual makanan dengan leluasa masuk ke gerbong eksekutif. Kereta ini berhenti lama di stasiun kecil ini, hampir 15 menit lamanya. Tapi ini mengesalkan buat saya karena para penjual makanan yang menjajakan makanan berteriak-teriak menawarkan barang dagangannya, sementara saya sendiri harus waspada dengan semua barang bawaan saya. Hal yang sangat disayangkan, satpam kereta ini justru menghilang pada saat seperti ini, lalu apa bedanya kereta eksekutif dengan kereta bisnis dan ekonomi? 2. AC Pendingin Gerbong berfungsi tidak maksimal Perjalanan siang yang panas semakin bertambah panas, karena gerbong di Taksaka ini sangat panas dan “sumuk”. Pendingin gerbongnya sepertinya berfungsi tidak maksimal sehingga beberapa penumpang termasuk saya harus kipas-kipas dan membuka beberapa kancing baju supaya tidak kepanasan. Tags kereta-api, perjalanan Mood Blog adalah suatu representasi dari individu penulisnya, baik pikiran, pengalaman, perasaan dan sebagainya Manungkarjono, 2007. Blog juga merupakan suatu hasil karya cipta yang dilindungi UU 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Anda tidak perlu mengcopy-paste keseluruhan artikel ini dan meletakkan di blog Anda, gunakanlah cara yang lebih elegan yaitu dengan pengutipan yang dilengkapi sumber informasi ataupun menggunakan alat kliping online seperti Anda juga tidak perlu memindahkan tulisan blog Anda di komentar blog ini, gunakanlah alamat trackback ini untuk menghubungkannya. Terima kasih, semoga membawa manfaat.
RangkaianKA Argo Sindoro terdiri dari 5-6 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan (KM), dan 1 Kereta Pembangkit Listrik (BP). Sementara pemakaian nama Sindoro menggunakan nama Gunung Sindoro yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah . Pemakaian nama ini karena argo (jw:hargo) itu sendiri berarti gunung.
Salah satu kelas dalam kereta api adalah kelas Eksekutif. Juga ada subclass A dan AA yang membaginya. Lalu, apa beda kelas A dan AA kereta eksekutif? Simak dalam tulisan di bawah ini. Pengguna kereta api pasti sudah tak asing dengan kelas dalam kereta api. Ada kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi. Setiap kelas mempunyai sub-class masing-masing. Orang memilih perjalanan menggunakan kereta Eksekutif karena banyak faktor. Selain waktu tempuh yang cepat untuk kereta jenis Argo dan eksekutif lain, juga fasilitas dan kenyamanan. Bahkan untuk kelas Eksekutif juga ada kereta Luxury atau sleeper dengan fasilitas yang wah. Baca juga 5 Kereta Api Eksekutif Kini Perjalanan Lebih Cepat Kelas Eksekutif punya sub-class AA, A, H, I, J dimana sub-class AA paling mahal. Dari segi posisi, subclass J, I dan H biasanya terletak di kereta paling depan dengan harga yang lebih rendah, sedangkan sub class A dan AA posisinya di tengah hingga belakang dan harganya lebih tinggi. Sub-class pada kereta api bisa dikatakan sebagai zona atau lokasi duduk dalam kereta api. Pilihan ini merupakan sejenis reward kepada penumpang yang memesan tiket dari jauh hari, biasanya H-30 hingga H-90. Penumpang dapat memilih area duduk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Untuk sub-class sendiri tidak ada perbedaan fasilitas, semua sub-class mendapat layanan dan fasilitas yang sama sesuai dengan kelas kereta yang dipilih. Jenis Kereta Eksekutif Rangkaian kelas Eksekutif rata-rata mempunyai 1 lokomotif, 8 gerbong eksekutif K1 dengan jumlah 50 penumpang, kereta makan M1 dan kereta pembangkit P. Kereta Eksekutif jenis ini antara lain KA Sembrani, KA Bima, KA Argo Wilis, KA Argo Bromo Anggrek, KA Argo Sindoro, KA Gajayana, KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Taksaka, KA Turangga. Khusus rangkaian kereta Argo dan Eksekutif yang mempunyai tambahan kelas Luxury, punya tambahan gerbong Luxury sebelum kereta pembangkit. Kereta Eksekutif dengan gerbong Luxury antara lain Argo Bromo Anggrek Luxury, Argo Dwipangga Luxury, Argo Lawu Luxury, Gajayana Luxury, Taksaka Luxury. Perbedaan Kereta Eksekutif AA dan A Pada kelas Eksekutif, terdapat subclass AA, A, H, I, J, X. Subclass AA memiliki tarif paling tinggi hingga yang termurah kelas J, sedangkan subclass X biasanya untuk tarif promo. Namun seluruh penumpang baik yang berada di sub-class AA, A, H, I, J maupun di sub-class X tetap akan mendapat layanan dan fasilitas kereta eksekutif yang sama, tanpa ada spesialitas kelas tertentu. Perbedaan dari Eksekutif sub-class AA dan A adalah terletak pada posisi bangku dari masing-masing zona. Pada sub-class paling mahal biasanya merupakan posisi yang strategis seperti lebih dekat dengan gerbong makan, dekat pintu keluar ataupun berada di tengah dengan goncangan yang lebih halus karena kursi tidak berada di atas roda kereta. Hal itu tentunya akan membuat perjalanan semakin nyaman. Perlu diketahui sub-class ini tidak ditentukan berdasarkan gerbong, jadi bisa saja di gerbong yang satu memiliki 2 sub-class, sementara di gerbong lain terdapat 4 sub-class. Jadi yang menentukan tingkatan sub-class ini adalah seberapa strategis dan favoritnya posisi tempat duduk tersebut. Kalo ngomongin soal strategis atau nyaman lokasi tempat duduk di dalam kereta api juga tergolong relatif. Menurut penumpang satu dengan penumpang lain tidak selalu sama. Misalnya ada yang lebih nyaman dekat toilet agar mudah, tapi ada juga yang ingin jauh dari toilet agar tidak terganggu orang-orang yang keluar-masuk. Nah, dari banyak keterangan di atas kini kamu mengetahui jenis kereta Eksekutif dan sub-class A dan AA yang ada di kelas ini. Semoga bermanfaat. tgh Ikuti tulisan lain yang update dan menarik di Blog Fastpay. Dapatkan Tiket Kereta Eksekutif di Fastpay Buat kamu yang merencanakan perjalanan antara kota atau antar provinsi dan antar pulau, bisa membeli tiket perjalanan kamu di Agen-agen Fastpay terdekat. Kamu bisa mendapatkan tiket kereta api kelas Eksekutif sesuai keinginan kamu. Selain itu, Agen Fastpay melayani tiket pesawat domesti, tiket kereta api, tiket bus AKAP hingga tiket kapal PELNI. Selain itu, kebutuhan digital lainnya bisa kamu dapatkan di Agen Fastpay seperti bayar tagihan, pulsa dan kuota internet, kirim barang ekspedisi, top up emoney, voucher game, transfer uang, dll. Semua ada di Fastpay. Peluang Bisnis Agen Tiket dan PPOB Terlengkap Bisnis tiket dan agen PPOB masih menjadi bisnis yang menguntungkan. Kebutuhan digital masyarakat Indonesia menjadi hal yang utama, seperti bayar tagihan, beli pulsa data internet, voucher game, top up saldo emoney atau kebutuhan beli tiket pesawat, kereta, bus AKAP, atau pengiriman barang. Semua bisa dilakukan di Loket Fastpay sebagai bisnis PPOB yang menjanjikan. Bisnis Fastpay bisa dikelola oleh siapa saja dengan modal kecil. Kesempatan masih terbuka lebar untuk membuka bisnis PPON dan agen tiket bersama Fastpay. __________ Tentang Bisnis PPOB dan Tiket Fastpay Fastpay adalah platform untuk bisnis Layanan Keuangan Digital dan Bisnis PPOB Terlengkap dan Terbaik di Indonesia. Bisnis tiket di Fastpay sangat menguntungkan. Kamu bisa menjual tiket pesawat, kereta api, kapal PELNI dan bus AKAP dengan keuntungan yang besar. Tidak ada resiko dan modal kecil untuk bisnis PPOB dan bisnis pulsa Fastpay. Menjadi Loket Toko Modern Fastpay akan menaikkan level kamu menjadi entrepreneur digital. Mengapa berbisnis PPOB dan Agen Tiket Fastpay? Bisnis PPOB Fastpay merupakan solusi bisnis bagi masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai usaha pembayaran PPOB; bisnis pulsa murah; bisnis tiket travel pesawat, kereta api, kapal PELNI; bisnis top up Gopay, OVO, DANA, LinkAja, SpeedCash, dll; bisnis ekspedisi; bisnis voucher game murah dan lengkap; bisnis transfer uang, dll. Sistem bisnis PPOB yang mudah dijalankan sebagai bisnis utama atau bisnis sampingan. Komisi dan bonus yang menguntungkan dari bisnis PPOB, bisnis pulsa bisnis tiket travel, bisnis voucher game, bisnis ekspedisi, dll. Tidak ada kewajiban atau target transaksi, semakin banyak transaksi pelanggan semakin besar pendapatan bonus yang diterima.
Eqpkyd.