Diantara Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadili: 1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a. pernah ber-riadhah selama 80 hari tidak makan, dengan disertai dzikir dan membaca shalawat yang tidak pernah berhenti
Berikut ini untaian kata-kata terindah Syekh Abu Hasan Asy Syadzili Wahai Allah..... Wafatkanlah kami sebagai orang muslim dan ikutkanlah kami bersama Muhammad dan golongannya atas Ridha dari-Mu dan mereka dengan iringan selamat dari rasa malu dan segan serta hina oleh sebab amal perbuatan yang campur aduk kami yang telah berlalu. Wahai Allah..... Maafkanlah kami dalam kebodohan kami, dan janganlah Engkau menuntut kami karena kelalaian kami terhadap-Mu, dan sebab kejelekan adab kami bersama-Mu dan bersama para malaikat pencatat yang mulia. Wahai Allah.... Ampunilah dosa-dosa dan kelalaian kami, kebodohan kami terhadap nikmat-nikmat-Mu. Ampunilah kami yang sedikitnya rasa malu kami terhadap-Mu, dan sudilah kiranya Engkau menghadap kepada kami dengan Wajah-Mu, dan janganlah Engkau membiarkan kami difitnah oleh sesuatu dari makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Allah.... Ampunilah kami tentang apa yang sudah diketahui oleh manusia dari makhluk-makhluk-Mu dan ampunilah kami atas apa saja yang telah Engkau ketahui dan sudah ditulis oleh para malaikat-Mu, dan ampunilah kami atas apa yang telah kami ketahui dari diri kami sedangkan tidak seorangpun dari para makhluk-Mu yang mengetahui, dan ampunilah kami atas apa yang telah Engkau tentukan kepada kami dalam semua hukum-hukum-Mu, dan karuniakanlah kami kekayaan yang dengannya kami tidak lagi membutuhkan apa-apa dari semua makhluk-Mu dan disertai pula dengan terbukanya penutup antara kami dan antara-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Allah..... Ampunilah kami dengan ampunan yang Engkau berikan kepada para kekasih-Mu yang tidak membiarkan sedikitpun keraguan dan tidak menyisakan bersamanya sesuatu celaan dan cercaan. Jadikanlah apa yang telah Engkau ketahui dalam diri kami dan dari diri kami sesuatu yang paling baik diketahui setelah dihapus dan ditetapkannya amal-amal. Sesungguhnya Ummul Kitab Lauh Mahfudzh ada di sisi-Mu. Wahai Allah.... Ampunilah semua dosa-dosa kami baik yang kecil maupun yang besar, yang rahasia maupun yang nampak, yang pertama maupun yang terakhir. Dan ampunilah orang-orang yang kami cintai yang melakukan perjalanan jauh dari kami, perjalanan dunia maupun akhirat, jadikanlah gerak langkah mereka sebagaimana gerak langkah orang-orang yang taqwa dan kepulangan mereka sebagaimana kembalinya orang-orang yang memperoleh keuntungan. Dan Jadikanlah kita semua dengan Rahmat-Mu orang-orang yang diterima permohonannya, sekalipun kami adalah orang-orang yang berjalan sombong, karena para penyanggah itu sesungguhnya bermurah hati meskipun mereka mengetahui, dan Engkau lebih utama terhadap yang demikian karena Engkau Maha Mulia dari siapapun pengasih. Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Wahai Allah.... Janganlah Engkau pulangkan kami dengan hampa sedang kami penuh berharap kepada-Mu. Janganlah Engkau tolak kami sedang kami berdo’a kepada-Mu. Kami benar-benar memohon kepada-Mu sebagaimana telah Engkau perintahkan kepada kami, maka kabulkanlah permohonan kami sebagaimana telah Engkau janjikan kepada kami, dan janganlah Engkau jadikan kerendahan diri kami sesuatu yang tidak berarti bagi-Mu dan tidak diterima. Dan sebagaimana Engkau telah memudahkan kami untuk berdoa, maka mudahkan pula terkabulnya. Sengguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ditengah laut tidak angin bertiup, sehingga perahu tidak bisa berlayar selama beberapa hari. Dan, beberapa saat kemudian Syaikh al-Syadzili melihat Rasulullah. Beliau datang membawa kabar gembira. Lalu, menuntun syaikh Abu Hasan asy-Syazili melafazkan doa-doa. Usai syaikh Abu Hasan asy-Syazili membaca doa, angin bertiup dan kapal kembali berlayar.Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah seorang sufi besar yang dikenal dengan ajaran-ajarannya yang sangat menginspirasi. Beliau terkenal dengan kebijaksanaannya dan kata-kata mutiara yang dapat memotivasi banyak orang. Berikut ini adalah beberapa kata mutiara dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili yang dapat memotivasi hidup kita. Kata Mutiara Pertama Kata mutiara pertama dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu membandingkan dirimu dengan orang lain, karena setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda.” Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, sehingga kita tidak dapat membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita harus menghargai diri kita sendiri dan memperbaiki diri kita tanpa membandingkan diri kita dengan orang lain. Kata Mutiara Kedua Kata mutiara kedua dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Bertemanlah dengan orang yang mengingatkanmu kepada Allah, bukan dengan orang yang mengingatkanmu kepada dunia.” Kita harus memilih teman yang dapat membawa kita mendekatkan diri kepada Allah, bukan teman yang hanya membawa kita ke dalam kesenangan dunia yang sementara. Teman yang baik adalah teman yang dapat membawa kita ke arah kebaikan. Kata Mutiara Ketiga Kata mutiara ketiga dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu menunda-nunda kebaikan, karena kebaikan tidak akan menunggumu.” Kita harus segera berbuat kebaikan ketika kita memiliki kesempatan untuk melakukannya. Kebaikan tidak akan menunggu kita, sehingga kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat kebaikan. Kata Mutiara Keempat Kata mutiara keempat dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Kebahagiaan tidak didapat dari kekayaan, tetapi dari hati yang bersih dan pikiran yang tenang.” Kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan kekayaan materi, tetapi hanya dapat didapat dari hati yang bersih dan pikiran yang tenang. Kita harus selalu menjaga hati dan pikiran kita agar dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Kata Mutiara Kelima Kata mutiara kelima dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Hidup ini adalah kesempatan, manfaatkanlah sebaik-baiknya.” Hidup kita di dunia ini hanya sekali, sehingga kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya. Kita harus berbuat kebaikan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepada kita. Kata Mutiara Keenam Kata mutiara keenam dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu merasa terlalu hebat atas kesuksesanmu, karena semua itu datang dari Allah.” Kesuksesan yang kita dapatkan di dunia ini bukanlah hasil dari usaha kita sendiri, tetapi karena anugerah dari Allah. Kita harus selalu bersyukur atas segala kesuksesan yang kita dapatkan dan tidak merasa terlalu hebat atas kesuksesan tersebut. Kata Mutiara Ketujuh Kata mutiara ketujuh dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu merasa terlalu rendah diri atas kegagalanmu, karena semua itu adalah bagian dari perjalanan hidupmu.” Kegagalan yang kita alami merupakan bagian dari perjalanan hidup kita, sehingga kita tidak perlu merasa terlalu rendah diri atas kegagalan tersebut. Kita harus belajar dari kegagalan dan terus berusaha untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Kata Mutiara Kedelapan Kata mutiara kedelapan dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu mencari kesempurnaan, karena hanya Allah yang sempurna.” Kita tidak perlu mencari kesempurnaan dalam hidup ini, karena hanya Allah yang sempurna. Kita harus berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya, tetapi tidak perlu mencari kesempurnaan yang tidak mungkin kita capai. Kata Mutiara Kesembilan Kata mutiara kesembilan dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu memaksakan kehendakmu, karena hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untukmu.” Kita harus berserah diri kepada kehendak Allah dan tidak memaksakan kehendak kita sendiri. Allah mengetahui apa yang terbaik untuk kita, sehingga kita harus percaya bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik bagi kita. Kata Mutiara Kesepuluh Kata mutiara kesepuluh dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu merasakan kebahagiaan dengan menyakiti hati orang lain.” Kita tidak boleh merasakan kebahagiaan dengan menyakiti hati orang lain. Kita harus selalu menghargai perasaan orang lain dan berusaha untuk tidak menyakiti hati mereka. Kata Mutiara Kesebelas Kata mutiara kesebelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu merasa rendah diri atas kebaikanmu, karena semua itu adalah anugerah dari Allah.” Kita tidak perlu merasa rendah diri atas kebaikan yang telah kita lakukan, karena semua itu adalah anugerah dari Allah. Kita harus selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada kita untuk berbuat kebaikan. Kata Mutiara Keduabelas Kata mutiara keduabelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu menghakimi orang lain, karena hanya Allah yang dapat menghakimi dengan adil.” Kita tidak boleh menghakimi orang lain, karena hanya Allah yang dapat menghakimi dengan adil. Kita harus selalu menghargai perbedaan orang lain dan tidak memaksakan pandangan kita sendiri kepada orang lain. Kata Mutiara Ketigabelas Kata mutiara ketigabelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu berpikir buruk tentang orang lain, karena itu hanya akan merugikan dirimu sendiri.” Kita harus selalu berpikir positif tentang orang lain dan tidak berpikir buruk tentang mereka. Berpikir buruk hanya akan merugikan diri sendiri, sehingga kita harus menghargai setiap orang dan berpikir positif tentang mereka. Kata Mutiara Keempatbelas Kata mutiara keempatbelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu mengejar kepentingan dunia, karena itu hanya akan membuatmu lupa pada Allah.” Kita harus selalu mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia. Kita harus selalu mengingat Allah dalam setiap tindakan kita dan tidak terpengaruh oleh godaan dunia yang sementara. Kata Mutiara Kelimabelas Kata mutiara kelimabelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “Janganlah kamu merasa terlalu sedih atas kegagalanmu, karena itu hanya akan membuatmu putus asa.” Kita tidak perlu merasa terlalu sedih atas kegagalan yang kita alami, karena itu hanya akan membuat kita putus asa. Kita harus selalu bersemangat untuk mencoba lagi dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kegagalan. Kata Mutiara Keenambelas Kata mutiara keenambelas dari Syekh Abul Hasan Asy Syadzili adalah “
Berikutkisah selengkapnya yang dikutip dari kitab ta'rifil ahya' bifadhailil ihya': "Dikisahkan bahwa Abul Hasan Ali bin Harzahim al-Faqih adaah orang yang sangat mengingkari kitab ihya' ulumiddin. Saat itu dia adalah orang yang sangat ditaati dan didengarkan kata-katanya oleh masyarakat luas.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily ra 1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya. 2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlah kepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt. untuk mengujimu. Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikuti jalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan awan itu berguna dan lama-lama akan hilang dengan sendirinya. Ada satu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat kemuliaan yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnya Allah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakan untuk mencari keramat. Yang diberi keramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapi dia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi Allah dan merasa mendapat anugerah fadhal dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya. Di antara keramatnya para Shidiqin ialah 1. Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah kontineu. 2. Zuhud meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi. 3. Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya. Diantara keramatnya Wali Qutub ialah 1. Mampu memberi bantuan berupa rahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt. 2. Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain. 3. Mampu membantu malaikat memikul Arsy. 4. Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnya Allah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya. Kamu jangan menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa dengan habisnya waktu untuk berta’at tidak bisa menjalankan sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu. Radiya allahu anhu wa aada alaina min barakatihi wa anwarihi wa asrorihi wa uluumihi wa ahlakihi, Allahumma Amiin. Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambarCara Download dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. Title Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily raDescription Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily ra 1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini pertama, senang dunia dan me...